Selasa, 22 Januari 2013

Sekolah Yueqing Yucai Larang Khalwat



Stop Cinta Monyet di Sekolah ini!
Lho, kok bisa dan apa alasannya?

Kalau dalam ajaran Islam memang sudah menjadi jelas aturan bergaul dengan lawan jenis. Seperti bersepi-sepian dengan lawan jenis bukan mahram, campur baur laki perempuan tanpa batas bukan perkara yang dihalalkan. Di podok pesantren, sekolah-sekolah Islam hal ini sudah menjadi budaya yang dipahami. Namun bagaimana jika ternyata aturan ini diterapkan di sebuah sekolah negeri komunis terbesar saat ini, yaitu China? Ya, ternyata
sebuah sekolah menengah di daerah China Timur mengeluarkan peraturan berupa larangan berpacaran dan mencegah terjadinya cinta monyet di kalangan siswanya. Wang Xiaodong dari harian China Daily melaporkan peraturan kontroversial ini dalam tulisannya “School bans campus romance to keep sudents focused”. Sekolah Yueqing Yucai melarang siswa-siswi lawan jenis untuk berbicara berduaan di tempat sepi seperti di pojok-pojok gelap, atau di bawah pohn. Demikian pula untuk memberi hadiah dengan hadiah yang mahal. Apalagi bergandengan tangan, berpelukan, dan berciuman sangat dilarang. Bahkan anak perempuan dan laki-laki dilarang untuk jalan berdampingan di taman sekolah.

Didukung Ortu
“Kami berharap semua siswa mampu berpikir secara rasional dan terkendali sampai cinta masa dewasa tiba sehingga mereka dapat berkonsentrasi penuh untuk studi mereka,” demikian bunyi pengumuman yang disampaikan. Setiap siswa yang terbukti melanggar aturan akan mendapatkan sanksi dan orang tua mereka akan diberi laporan tentang hal tersebut.

“Cinta Monyet sudah mewabah di hari ini dan sangat sulit untuk diatasi,” ungkap Li Chunlian, kepala sekolah Yueqing Yucai.

“Kami berharap peraturan ini bisa mencegah para siswa dari bercinta-cintaan terlalu dini” katanya lagi.

Masih menurut Li, mayoritas orang tua murid mendukung peraturan baru tersebut. Langkah yang kontroversial ini memancing banyak dukungan termasuk seorang blogger bernama Ma Wenbo. “Sebagai orang tua, saya sangat mendukung keputusan sekolah dan berharap orang lain akan menirunya. Karena jika seorang siswa terlibat cinta monye, maka akan merusak diri atau studinya,” tulisnya. Bagaimana dengan sekolah umum atau perguruan tinggi yang berlabel Islam di Indonesia? (***).


cr: dikutip dari majalah el fata edisi 06 volume 12 (2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar